Teknik Membaca Karya Sastra: Cerita
Rabu, 7 Desember 2022 05:59 WIBSimaklah artikel berikut ini: Teknik membaca karya sastra (cerita pendek)
Bahasa merupakan fungsi utama sebagai alat berkomunikasi. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dapat diarahkan pada fungsi Bahasa itu sendiri. Peserta didik diharapkan dapat memiliki kemampuan atau keterampilan berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Secara umum, kemampuan berbahasa memiliki empat aspek keterampilan yang harus dimiliki dan dikuasai oleh siswa. Empat keterampilan tersebut adalah keterampilan mendengar, berbicara, membaca, dan menulis.
Dari empat keterampilan berbahasa, keterampilan membaca marupakan salah satu aspek yang sering dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar. Namun aspek atau kegiatan membaca sering dianggap membosankan oleh peserta didik. Oleh karena itu membaca cerpen (cerita pendek) atau novel memerlukan teknik yang tepat agar pembaca dapat memahami isinya. Setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda ketika melakukan aktivitas membaca terhadap novel atau cerpen. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membaca cerpen (cerita pendek) dan novel dikemukakan oleh Adler dan Charles (2012: 244-246) yakni:
- Sebuah cerita harus dibaca satu waktu.
- Bacalah secara cepat dan dengan keterlibatan penuh.
- Menengok kembali cerita itu setelah ia merampungkan kegiatan membacanya.
- Memahami hubungan peristiwa dan urut-urutannya dalam cerita tersebut.
Seni baca prosa fiksi dapat dilakukan di hadapan sejumlah penonton. Pembaca bertindak sebagai pengisah (juru cerita) yang akan membacakan teks dari awal hingga akhir cerita. Pembaca bertugas menjadi perantara untuk mewakili pengarang menyampaikan ide-ide yang terdapat di dalam teks kepada penonton. Untuk itu, pembaca perlu mengekspresikan teknik membacanya sehingga menjadi sebuah sajian pementasan yang baik, dan “membawa” penonton pada rangkaian peristiwa yang dikemukakan oleh pengarang. Pementasan seni baca prosa fiksi ini dapat dilakukan secara perorangan maupun kelompok.
Pembacaan prosa fiksi yang dilakukan secara perorangan, pembaca bertindak sebagai pengisah masalah jati diri tokoh, setting, peristiwa, serta situasi. Sedangkan pembacaan yang dilakukan secara berkelompok, pada pembaca dalam melakukan pembagian tugas, misalnya salah seorang bertugas sebagai juru cerita dan beberapa orang memerankan tokoh yang terlibat dalam cerita.
Sumber :
Indriyani, Furi, Dini Setyorini, and Helina Apriyani. "Penerapan teknik peta pikiran (mind map) terhadap minat siswa membaca cerita pendek di MTs. Nurul Ummah Bogor." Simnasiptek 2015 1.1 (2018): 17-26.
Susanti E. 2022. Keterampilan Membaca. Bogor: IN MEDIA.
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Teknik Membaca Karya Sastra: Cerita
Rabu, 7 Desember 2022 05:59 WIBNovel Laut Bercerita Karya Leila S. Chudori: Sejarah di Masa Orde Baru
Selasa, 25 Oktober 2022 08:47 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler